Bencana Longsor Kembali Terjadi Di Ambon, Telan 8 Korban Jiwa
Kamis, 17 Juni 2010 16:46
AMBON-HUMAS, Belum hilang dalam ingatan kejadian bencana longsor di Desa Batu Merah Dalam, akhir pekan lalu yang merenggut 2 korban jiwa, kali ini bencana yang sama kembali terjadi di kawasan Batu Gantung Dalam, RT 005/RW 003 Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, pada Rabu (16/6).
Menurut saksi mata, bencana longsor terjadi sekitar pukul 23.00 WIT, saat itu hujan deras tengah mengguyur kota Ambon. Akibat kejadian itu, tujuh orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, dan delapan rumah warga rusak.
Para korban meninggal dunia terdiri dari satu keluarga, yaitu Paulus Noya (57 Tahun) seorang PNS di Satuan Pemadam Kebakaran Kota Ambon, Johanna Sekawael (65), Maria Noya (47), Susy Noya (29), Herman Noya (14), Delsia Noya (8) Philip Noya (3) dan Dede Noya (9 bulan). Semua korban berhasil dievakuasi dari lokasi sesaat setelah kejadian berlangsung, kecuali Dede yang baru ditemukan pada Kamis (17/6), pukul 07.00 WIT. Rumah yang didiami keluarga ini, nampak rusak berat, hampir keseluruhan bangunannya tertimpa batu-batu besar hingga rata dengan tanah.
Korban luka berat tercatat atas nama Bace Timisela, sedangkan korban luka ringan, diantaranya; Simon Alfons, Rita Kilykily, Elen dan Juan Lutluhur, serta Feby Soumokil. Semua korban luka-luka saat ini telah di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah, Dr. Haulussy, Kudamati, Ambon. Sementara korban tewas rencananya akan dimakamkan pada Kamis (17/6), pukul 16.00 WIT.
Selain itu, berdasarkan data yang berhasil dihimpun di tempat kejadian, rumah warga lainnya yang mengalami kerusakan adalah milik; Jerry Keliduan, Oleng Halatu, Benny Soumokil, Alo Lethulur, Patty, Rido Matoke, dan Simon Alfons, namun demikian belum diketahui nilai kerugian materiil yang dialami akibat peristiwa tersebut.
Walikota Ambon, Drs. M.J Papilaja, MS dalam keterangan persnya di Balai Kota, usai mengunjungi lokasi bencana bersama Unsur Muspida Kota Ambon, menyatakan hujan deras yang terjadi sepanjang hari Rabu (16/6) hingga Kamis (17/6) di kota Ambon, menyebabkan terjadi longsoran batu dan material dari tebing dengan ketinggian sekitar 80 meter yang menghantam rumah-rumah penduduk yang ada di bawahnya. Ukuran batu-batu tersebut tergolong besar, yakni berdiameter tiga hingga lima meter.
“Longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kota ini,sepanjang hari kemarin juga ada dugaan, diperparah oleh terjadinya gempa bumi, berkekuatan 4,7 SR yang menguncang Ambon pada Rabu (16/6) sore,” kata Walikota
Walikota menuturkan, untuk sementara tindakan penanganan yang dilakukan lokasi bencana masih terbatas pada penanganan darurat guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa lain. Penanganan itupun dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat struktur tanah yang masih rapuh, apalagi hujan deras masih berpotensi mengguyur kota Ambon dalam jangka waktu dekat.
“Saya telah memerintahkan kepada RT/RW dan Lurah setempat agar warga di kawasan itu diungsikan ke tempat yang lebih aman, sebab struktur lokasi masih sangat rapuh, dan hujan masih terus turun. Dikhawatirkan akan terjadi longsor batu susulan. Warga yang mengungsi diminta membawa barang-barang berharganya, mengunci rumah dan mematikan aliran listrik,” jelasnya.
Ditambahkan walikota, pihak TNI sendiri masih belum melakukan pembersihan di lokasi bencana karena khawatir akan terjadi longsor susulan. Namun, aparat TNI dari Den Zipur telah naik ke atas tebing untuk mengobservasi lokasi longsoran guna memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
“Saya himbau kepada warga kota Ambon yang tinggal di daerah-daerah tebing lainnya, yang juga rawan longsor agar waspada, dan untuk sementara waktu segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tandasnya.
Terkait dengan korban jiwa yang masih tercatat sebagai PNS aktif di lingkup Pemkot Ambon, walikota menyatakan pihaknya akan membantu mengurus memperlancar pemakamannya sesuai dengan aturan kedinasan, termasuk juga mengurus hak-hak yang seharusnya diterima oleh ahli waris.
Read More......